Profil



JASSPRO

JASSPRO (Jaringan Santri dan Mahasiswa Progresif) adalah suatu ikatan emosional dan intelektual talenta-talenta putera zaman (Santri dan Mahasiswa) dalam mewujudkan obsesi, mimpi, dan visi-visi masa depan yang humanis, inklusif, dan progresif.

V I S I
Gerak dinamika sejarah terus melesat sporadis, yang tidak memberi ampun menggilas dan melempar generasi yang terasing dengan zamannya. Zaman sebagai kanvas peradaban, terlalu luas untuk sekedar dilukis dengan satu macam warna. Butuh inklusivitas yang harmonis terhadap aneka warna kebenaran (logika) dan kebaikan (etika), untuk mencipta keindahan (estetika) peradaban kemanusiaan yang madani.
Pesantren dan kampus, dua basis pendidikan intelektual dan moral-spiritual bangsa Indonesia, betapa dewasa ini terjebak dalam lingkaran dekotomis. Pesantren menjadi kian terukhrawikan, dan sebaliknya kampus menjadi sangat terduniawikan. Pesantren cenderung eksklusif, bahkan skeptis dan melarikan diri dari kenyataan modernitas yang seharusnya ia berada di garda terdepan memimpinnya. Sementara kampus, mengalami gejala leberalisasi intelektual yang membawanya kering spiritualitas.
Dalam konteks demikian, santri dan mahasiswa, sebagai representasi generasi terdidik, sangat perlu merapatkan barisan untuk membangun suatu keakraban intelektual dan emosional, agar termungkinkan mendialogkan kekayaan khazanah kepesantrenan dan nilai-nilai akademik dunia kampus secara harmonis dan progresif, sehingga tercipta aras pemikiran generasi-generasi yang ideal, integral, dan holistik.
M I S I
Mobilisasi progresivitas talenta-talenta putra zaman (Santri dan Mahasiswa) menjadi generasi-generasi ilmuwan (profesional), budiman (bermoral), dan seniman (visioner), yang secara massif akan bergerak menjadi agen-agen perubahan positif dalam mewarnai sejarah peradaban kemanusiaan seindah MEJIKUHIBINIU.
G E R A K A N
JASSPRO akan bergerak di tiga bidang penting: keIslaman, kemanusiaan dan keIndonesiaan. Ketiganya akan direalkan dalam bentuk gerakan pendidikan, pemikiran, sosial, dan ekonomi.

  1. gabungan santri dg mahasiswa menjadi mahasantri sangat di butuhkan pada kehidupn sekarng agar bisa mengintegrasikan antara ilmu agama dg ilmu umum...
    tapi kadangkala santri setelah masuk kulia gelar santri yang dulunya ia pakek ditanggalkan begitu saja...

    BalasHapus
  2. Kendati demikian, itu tidak seharusnya dijadikan alasan pesimistis untuk membangun keakraban emosional dan intelektual santri dan mahasiswa, bukan?

    BalasHapus

 
Twitter Facebook RSS YouTube Google
Copright © 2014 | ReDesign By Akibasreet